Ketiga vaksin tersebut akan menjadi bagian dari imunisasi rutin lengkap yang dilakukan bertahap. Vaksinasi HPV sebelumnya sudah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya Yogyakarta.
Budi melanjutkan vaksinasi HPV sudah dilakukan cukup lama. Sehingga vaksinasi HPV harus cepat dilakukan secara masif di seluruh Indonesia karena hasilnya menunjukkan baik.
”Jadi di daerah-daerah seperti Yogja itu sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita pengin agar ini (vaksinasi HPV) cepat-cepat bisa diluncurkan secara nasional untuk bisa menurunkan kematian ibu yang disebabkan oleh serviks cancer, karena kanker makin lama makin naik kematiannya di Indonesia,” ucapnya.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondonuwu menambahkan introduksi vaksinasi HPV telah dilakukan di beberapa kabupaten/kota salah satunya Yogya.
”Itu hasilnya baik mengurangi insiden daripada kanker serviks. Makanya kami perluas tahun ini arahan pak menteri untuk menambah di 8 provinsi jadi 4 provinsi di Jawa dan Bali, dan 3 provinsi di Sulawesi (Provinsi DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali) yang ditargetkan selesai tahun 2022,” tutur Dirjen Maxi.