Untuk keterlibatan publik tersebut, lanjut Boy, juga kini menggalakkan pendirian Warung NKRI. “Selain dengan mengajak para tokoh, kita juga menggagas Warung NKRI. Ini menjadi upaya kami, dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat dalam mendiskusikan narasi narasi kebangsaan untuk mengcounter propaganda kalangan radikal,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan tersebut, menegaskan bahwa Banyuwangi berkomitmen penuh dalam pencegahan radikalisme. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan merajut harmoni semua kalangan di Banyuwangi.
“Banyuwangi ini merupakan daerah dengan aneka ragam suku, agama dan budaya. Untuk itu, perlu dirajut harmoni antar semua elemen tersebut. Untuk itu, kami terus menjalin komunikasi yang intens dengan semua pihak tersebut,” ungkap Ipuk. (hd)