Segera disiapkan lokasi pembangunan 100 Sekolah Rakyat terdiri, 40 sentra dan balai Kemensos tersebar di seluruh Indonesia, 20 di Jawa Timur, 20 di Jawa Tengah dan DIY, dan 20 di Jawa Barat, Banten, dan DKI. Sekolah Rakyat yang akan dijalankan oleh Kemensos menurut Gus Ipul, telah mendapat dukungan penuh dari Dikdasmen Kemendikbud.
Soal kurikulum maupun tenaga pendidik, Dikdasmen sudah menyiapkan. Kurikulumnya terus di godok, hanya tinggal mendata fasilitas seperti gedungnya saja.
Sementara itu Prof. Nuh DEA, salah satu anggota formatur Sekolah Rakyat Jawa Timur mengungkapkan tentang latar belakang mengapa menggunakan istilah Sekolah Rakyat.
“Saya banyak mendapat pertanyaan apakah nama SR tidak malah merendahkan anak anak.” ujarnya
Sementara Prof Nuh mengatakan bahwa sekolah rakyat ini memang sekolah khusus untuk anak anak miskin. Disini memang mepertegas bahwa yang sekolah di SR memang miskin, tapi mereka ingin maju.
Jadi sekolahnya tidak sembunyi sembunyi. Anak anak miskin memang sekolahnya disini. Tapi anak miskin sekolah di umum juga tidak apa apa. Ini yang membedakan.
Sehingga paling tidak anak anak yang sekolah di SR, kompetensi dasar sudah didapat, namun pembenahan dan pembentukan karakter diperluakan secara khusus untuk menumbuhkan self confidence anak anak.
Menurut mantan Menteri Kominfo ini, sekolah rakyat memang perlu penanganan khusus, tidak seperti sekolah sekolah biasa. Jadi anak anak harus diasramakan.
Prof. Nuh optimis Sekolah Rakyat ini, 20 tahun akan datang akan melahirkan sarjana sarjana yang luar biasa.