Jakarta, Transnews.co.id – Menkeu Sri Mulyani Indrawati menegaskan, kinerja pendapatan negara terus membaik dan diharapkan terus berlanjut.
Indonesia dan sejumlah negara sempat dihantui gelombang kedua Covid-19 pada awal kuartal III-2021. Namun seiring dengan progres vaksinasi dan pengendalian virus corona yang tertangani dengan baik, pemulihan ekonomi nasional pun dapat terus berlanjut.
Dengan kondisi itu, wajar saja jika pemerintah sangat optimistis bahwa kondisi makroekonomi sepanjang tahun diproyeksikan tetap dalam kendalinya. Indikator itu sangat jelas dan terlihat dari data-data makroekonomi.
Hal ini tecermin dalam realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang cukup memuaskan, dengan kinerja penerimaan pajak tumbuh sebesar 13,2% secara year-on-year (yoy) dan defisit masih berada di bawah target pemerintah.
Sejalan dengan itu, otoritas fiskal menaikkan batas bawah outlookpertumbuhan ekonomi pada tahun ini, yakni dari 3,7%—4,5% menjadi 4%.
Indikator itu juga didukung proyeksi dari sejumlah lembaga dunia—OECD dan IMF—yang memproyeksikan ekonomi global untuk 2021 masih solid, masing-masing 5,7 persen dan 5,9 persen, meski risiko meningkat, setelah kontraksi -3,1% di 2020.
Dari sejumlah indikator di atas, seperti disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, kinerja pendapatan negara terus membaik dan diharapkan terus berlanjut seiring pulihnya aktivitas masyarakat.
Sri Mulyani juga menyatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 diperkirakan akan berada pada kisaran 4,3 persen, ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih kuat, meningkatnya aktivitas investasi, masih kuatnya kinerja ekspor didorong berlanjutnya tren harga komoditas, serta pemulihan yang merata di berbagai wilayah.