Meutya berharap keberadaan AI Center di Gedung Rektorat Universitas Brawijaya dapat mempercepat adopsi teknologi AI di berbagai industri, mulai dari sektor ketahanan pangan yang dapat meningkatkan efisiensi pertanian hingga bidang kesehatan untuk pengembangan sistem diagnostik yang lebih akurat. Selain itu, pengembangan AI juga diharapkan dapat memberikan solusi bagi agribisnis, logistik, dan manufaktur.
AI Center Universitas Brawijaya tidak hanya akan fokus pada penelitian, tetapi juga menawarkan program pelatihan dan sertifikasi di bidang kecerdasan buatan. Program ini meliputi materi seperti machine learning, deep learning, pemrosesan bahasa alami, serta penerapan AI untuk mahasiswa, dosen, dan profesional. Kerja sama dengan perusahaan teknologi besar seperti AWS, Microsoft, dan Google menjadi salah satu keunggulan dari program pelatihan ini.
“Tim ahli di AI Center akan membantu dalam perencanaan, implementasi, dan evaluasi penggunaan sistem berbasis AI sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan atau lembaga. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak nyata untuk mendorong kemajuan teknologi di Indonesia,” tambah Meutya.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyambut baik kehadiran AI Center dan berharap pusat ini akan semakin mendorong kegiatan penelitian serta pengembangan teknologi AI. “Dengan adanya AI Center, kami berharap dapat memperluas kolaborasi dengan mitra industri dan pemerintah, untuk mengembangkan teknologi yang berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Prof. Widodo.