Keempat, ramah lingkungan. Kerena Go green, menurut Bamsoet merupakan salah satu program unggulan IMI Pusat.
Kelima, electric car akan menjadi kendaraan masa depan, di mana bahan bakar fosil akan segera habis dalam beberapa tahun ke depan.
“Menggunakan kendaraan bermotor listrik juga bagian dari dukungan IMI terhadap program Presiden Joko Widodo dalam mempercepat era elektrifikasi pada kendaraan bermotor, sebagaimana tertuang dalam Perpres 55/2019. Sekaligus merangsang berbagai produsen otomotif lainnya untuk mempercepat komitmen mereka dalam memproduksi kendaraan bermotor listrik, menggantikan kendaraan konvensional berbahan bakar minyak,” ujar Bamsoet di Kantor pusat IMI, Jakarta, Sabtu (06/02/2021).
Ketua MPR RI ini menjelaskan, dengan menggunakan kendaraan bermotor listrik, masyarakat telah membantu pemerintah mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dalam rentang waktu 2014-2019 saja, jumlahnya mencapai Rp 700 triliun. Di APBN 2021, subsidi untuk BBM jenis tertentu mencapai Rp 16,6 triliun.
“Semakin banyak kendaraan yang tidak lagi menggunakan BBM, subsidinya bisa dialihkan untuk sektor penting lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini meyakini selain Hyundai, juga akan banyak produsen otomotif lainnya yang akan memproduksi kendaraan listrik di Indonesia. Sehingga akan semakin banyak pula transfer teknologi yang dilakukan, sekaligus menyerap banyak lapangan pekerjaan. Apalagi Indonesia memiliki cadangan bijih nikel terbesar dunia, yang merupakan bahan baku utama komponen baterai di kendaraan bermotor listrik.