Nilai Ekonomisnya Tinggi: Mangrove Dapat Kurangi Ketinggian Tsunami Hingga 50 Persen

Probolinggo,Transnews.co.id-Tanaman Mangrove tidak hanya sekedar ditanam, melainkan memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dr H Alwi Mhum,saat menghadiri kegiatan penanaman mangrove di pesisir utara dan selatan Provinsi Jawa Timur oleh Taruna Siaga Bencana,Senin (22/3/2021).

“Karena Mangrove miliki nilai ekonomis,penanaman dan perkembangannya tetap harus didukung masyarakat sekitar,”Alwi.

Alwi mengatakan itu menyusul kegiatan pada Kamis lalu, dimana penanaman mangrove telah dilakukan Tagana Jatim di Pantai Permata, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kora Probolinggo.

Ada beberapa agenda yang dilakukan di Pantai Permata. Selain pencanangan penanaman mangrove juga diikuti dengan penyerahan simbolis peralatan shelter untuk Tagana Kota Probolinggo, dan penyerahan simbolis bantuan sembako untuk eks korban bencana.

Menurut Alwi, keberadaan hutan mangrove di kawasan pesisir laut cukup efektif untuk menghadang atau setidaknya meredam gelombang laut seperti tsunami,”katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebencanaan Dinas Sosial Jatim, Mochammad Anas, Senin (22/3/2021) mengatakan, magrove dengan akar tunjangnya yang tumbuh rapat dan melebar, akan bekerja seperti jaring.

Hal ini seperti yang disebutkan beberapa penelitian, bahwa keberadaan mangrove diperkirakan dapat mengurangi ketinggian tsunami hingga 50 persen.

“Untuk itu lah aksi-aksi penanaman bibit mangrove di kawasan pesisir pantai harus terus digalakkan,” katanya.

Anas mengatakan, selain berguna untuk meredam tsunami, tanaman mangrove juga memiliki dampak ekonomis yang tinggi bagi nelayan karena menjadi habitat ikan-ikan dan hewan laut lainnya.

Oleh karena itu diharapkan, masyarakat sekitar tetap bisa turut berpartisipasi dalam memelihara tanaman mangrove yang sudah ditanam tersebut, diantaranya penanaman mangrove yang sudah dilakukan di Kabupaten Banyuwangi dan di Kabupaten Pacitan.

“Nantinya, akan kami evaluasi perkembangan hasil dari penanaman mangrove tersebut,” ujar Anas.

Ia juga menyampaikan, penanaman mangrove untuk di pesisir selatan di wilayah Jawa Timur dipersiapkan sebagai bentuk respon kemungkinan adanya megatrush, sedangkan di pesisir utama dimanfaatkan untuk menghalangi rob dari laut.

Sebagai informasi, Tagana Jatim sukses mencapai target penanaman sejuta pohon yang dicanangkan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-17. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Kementerian Sosial RI.

Apresiasi tersebut disampaikan Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Iyan Kusmadiana, saat puncak peringatan HUT Tagana ke-17 Provinsi Jatim di pantai Pancer Door, Pacitan, Sabtu (20/3/2021).

“Jatim punya target satu juta pohon, ternyata mampu menanam sebanyak 1,4 juta pohon. Ini belum berhenti karena Tagana daerah-daerah masih melakukan penanaman, seperti di Kab. Jember dan Kab. Probolinggo pada 25 dan 26 Maret mendatang,” ujar Iyan. (HD).Editor:Nas

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com