Anas mengatakan, selain berguna untuk meredam tsunami, tanaman mangrove juga memiliki dampak ekonomis yang tinggi bagi nelayan karena menjadi habitat ikan-ikan dan hewan laut lainnya.
Oleh karena itu diharapkan, masyarakat sekitar tetap bisa turut berpartisipasi dalam memelihara tanaman mangrove yang sudah ditanam tersebut, diantaranya penanaman mangrove yang sudah dilakukan di Kabupaten Banyuwangi dan di Kabupaten Pacitan.
“Nantinya, akan kami evaluasi perkembangan hasil dari penanaman mangrove tersebut,” ujar Anas.
Ia juga menyampaikan, penanaman mangrove untuk di pesisir selatan di wilayah Jawa Timur dipersiapkan sebagai bentuk respon kemungkinan adanya megatrush, sedangkan di pesisir utama dimanfaatkan untuk menghalangi rob dari laut.
Sebagai informasi, Tagana Jatim sukses mencapai target penanaman sejuta pohon yang dicanangkan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Tagana ke-17. Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Kementerian Sosial RI.
Apresiasi tersebut disampaikan Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Iyan Kusmadiana, saat puncak peringatan HUT Tagana ke-17 Provinsi Jatim di pantai Pancer Door, Pacitan, Sabtu (20/3/2021).
“Jatim punya target satu juta pohon, ternyata mampu menanam sebanyak 1,4 juta pohon. Ini belum berhenti karena Tagana daerah-daerah masih melakukan penanaman, seperti di Kab. Jember dan Kab. Probolinggo pada 25 dan 26 Maret mendatang,” ujar Iyan. (HD).Editor:Nas