Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana menyampaikan program bedah warung. Program prioritas tersebut dapat dimanfaatkan. Dengan program tersebut ia ingin warga Sidoarjo memiliki tempat usaha yang layak.
Tidak seperti yang berada di sempadan Afvoer Bono. Selain tidak layak juga mengganggu upaya Pemkab Sidoarjo mengatasi banjir yang kerap terjadi di Desa Pepelegi.
“Saya akan membantu memfasilitasi UMKM dengan program bedah warung, ini adalah salah satu program misi visinya bupati dan wakil bupati Sidoarjo, ini akan saya terapkan, tapi mohon maaf utuk para PKL di sini yang sudah menempati 30 tahun, beri kami kesempatan untuk merelokasi, warung disini apik nopo mboten,” ucapnya.
Penertiban Bangli yang berdiri di sempadan Afvoer Bono merupakan salah satu upaya Pemkab Sidoarjo dalam menangani banjir. Selama ini bangunan liar berupa lapak jualan yang berjejer tersebut menjadi kendala alat berat saat menormalisasi fungsi sungai.
Pemberitahuan penertiban sendiri sudah dilayangkan tiga kali kepada PKL Pepelegi. Pemkab Sidoarjo meminta PKL yang mendirikan Bangli di sempadan Afvoer Bono dapat membongkar sendiri lapaknya.