“Literasi keuangan semacam ini sangat penting untuk menghindarkan kerugian pada warga kita. Namun, di satu sisi ini juga menjadi pesan bagi kita semua bagaimana menyediakan layanan keuangan legal namun mudah diakses warga.
Perlu ada cara baru atau inovasi dari perbankan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan bertransaksi hanya melalui lembaga keuangan formal,” kata Ipuk.
Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mengapresiasi OJK yang melakukan sosialiasi dengan menyasar kalangan santri. Kehadiran OJK dipesantren harus menjadi tonggak agar pesantren lebih terbiasa dengan akses keuangan.
“Ke depan, kami berharap OJK juga menggandeng lebih banyak lembaga pendidikan di semua jenjang di Banyuwangi untuk sosialisasi keuangan,” ungkapnya.
“Saya minta, OJK bisa berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan untuk memberikan sosialisasi kepada pelajar. Kalau mereka melek keuangan, ini bisa menjadi bekal mereka kelak jika mereka mulai memasuki dunia kerja,” pungkas Ipuk.(Hadi)