KARAWANG,trannews.co.id– Warga Dusun Baktijaya RT.15 RW.5 Desa Batujaya Karawang Jawa barat, AH, mengaku dimintai uang sebesar 2,5 Juta oleh oknum Panitia Program PTSL Desa Batujaya, pada April lalu. Namun hingga kini sertifikat belum juga jadi.
Hal itu diakui AH yang didampingi SN kepada transnews di kediamannya, Rabu (20/5/2020).
AH menjelaskan bahwa dirinya untuk masuk dan didaftarkan Program Pertanahan (PTSL-red) di Desa Batujaya telah dimintai uang oleh Panitia sebesar 2,5 juta untuk lahan seluas 200 meter persegi.
“Nilai uang tersebut, merupakan uang muka (dp) sekurangnya nanti akan dibayarkan setelah sertifikat itu jadi,” ungkapnya.
Menurut istri AH, SN bahwa saat dimintai uang oleh Panitia, saya dimintai pula Dokumen tanah berupa AJB asli serta KK dan KTP
“Yang saya khawatirkan dan pertanyakan Sertifikat sampai saat ini belum jadi begitu juga mengenai AJB asli saya hingga pertanggal 21 Mei 2020 belum dikembalikan,” terang SN.
Kata SN, kalau ditannya Panitia dan sekaligus yang menerima dana EJ alias Kedil, beralasan AJB tersebut ada di BPN dan sertifikat masih dalam proses,”ujar SN penuh tanya.
Masih cerita SN, panitia Program PTSL Desa Batujaya melalui EJ alias Kedil pada (10/4/2020) bahwa dirinya dalam melaksanakan Kepanitian PTSL melanjutkan Panitia sebelumnya, ujar Kedil singkat.
Ditempat berbeda, Anggota LSM NKRI Jaming Arifin terkait dugaan kuat adanya pungli program PTSl yang dialami masyarakat, Kamis (21/5/2020) mengatakan, menurutnya diduga yang dilakukan oleh oknum panitia tidak menutup kemungkinan ada kerjasama dengan pihak BPN.