“Kita harus bangga dengan produk dalam negeri. Di masa pandemi seperti sekarang, tidak ada yang survive sekuat sektor pertanian. Orang pasti membutuhkan makanan, maka dari itu pertanian sangatlah potensial,” kata I Ketut.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan para pemangku kepentingan di bidang pertanian harus memiliki kemauan dan semangat yang kuat dalam menjaga dan mengawal ketersediaan pangan. Selanjutnya penyelenggara dan pelaku pertanian harus memiliki konsepsi dalam menggerakan terobosan guna berkontribusi dan mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.
“Salah satu elemen pentingnya adalah penyuluh. Mereka adalah garda terdepan dalam konteks penguatan SDM petani,” ujar Dedi. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya gelaran kegiatan ini sebagai bagian dari konsolidasi penyuluh sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi,” lanjut Dedi.
Dijelaskan Dedi, dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian, diperlukan sumberdaya manusia pertanian yang maju, mandiri dan modern. Termasuk di dalamnnya adalah para penyuluh. Terkait hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM pertanian dan kelembagaan pertanian nasional.
Terkait hal itu, maka disusun beberapa strategi yaitu standarisasi dan sertifikasi profesi pertanian, penyuluhan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian, pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, serta penguatan kelembagaan petani.