Di hadapan awak media, Presiden Jokowi memuji produksi GKP Ngawi yang tembus antar 8 ton per hektar, bahkan ada yang 10,5 ton per hektar.
“Kemarin saya ikut Panen Raya di Kebumen, hari ini di Kabupaten Ngawi. Memang ada perbedaan produksinya. Di sini, Kabupaten Ngawi, ada yang bisa 10,5 ton per hektar, ada juga yang 8 ton per hektar. Itu tergantung pada kesuburan tanah dan manajemen pertaniannya,” puji Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengakui bahwa ketersediaan pupuk subsidi memang terbatas beberapa waktu lalu. Selain itu, ia juga mengajak para petani untuk memanfaatkan hujan yang masih berlangsung di Jatim saat ini.
“Jadi setelah dipanen, jangan dibiarkan. Segera tanami lagi karena curah hujannya masih ada,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa Badan Pangan akan segera mengumumkan acuan harga GKP. Sehingga Bulog memiliki kejelasan berapa harga untuk membeli GKP dari petani selama panen raya ini.
“Pokoknya jangan sampai harga GKP lebih rendah dibanding cost yang dikeluarkan oleh petani,” tegasnya.
Dalam panen raya tersebut, nampak hadir pula Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Farid Majruf, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto dan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. (Irfak)