Garut,Transnews-Tidak ada hiruk pikuk kegiatan jual beli antara penjual dan pembeli layaknya pasar. Itulah kondisi diPasar Desa Transclok didesa Samuderajaya,kecamatan Caringin Kabupaten Garut Jawa Barat, Minggu,(17/3/2019).
Informasi yang didapat dilapangan menyebutkan, pasar desa tranclok berdiri sejak 3 tahun silam dengan anggaran diperkirakan miliaran rupiah. Sayang kondisi bangunannya dibangun terkesan asal. Konstruksi bangunan tembok dinding tidak dipkester. Rolingdor kios dibiarkan hanya menempel begitu juga konstruksi lainnya diduga jauh dari bastek.
Beberapa warga sekitar terkait keberadaan pasar desa seperti diutarakan Agus (47) mengungkapkan, pasar desa ini masih mingguan yaitu setiap hari jumat. Sejak awal berdiri memang para pedagang ada kesan kurang berminat menempati kios.
” Mungkin selain lokasinya jauh juga akibat kerusakan jalan menuju lokasi rusak berat disamping jumlah penduduk masih jarang sehingga pedagang kurang berminat,” ujarnya.
Soal kondisi pisik Pasar yang terkesan asal jadi, Agus mengaku kurang mengetahuinya. Namun secara kasat mata bung bisa lihat sendiri bagaimana kondisinya. ” Padahal didesa lain revitalsasi pasar desa sangat diperlukan,” paparnya lagi.
Transnews berupaya mencari tahu alasan para pedagang yang enggan berjualan dipasar itu. Namun tidak satupun para pedagang bisa ditemui bahkan ada kesan tutup mulut.
Hal yang sama juga saat Transnews meminta keterangan ke Desa Samuderajaya dan Kantor Kecamtan Caringin mereka senada tidak tahu dan tidak faham soal pasar desa itu. ” Silahkan tanya ke H. Odir langsung ke pemborongnya. Dia yang paham semua,” kata Sekmat Caringin Kusdimay baru baru ini.