Pasuruan,transnews.co.id- Sikap ambigu aparat dalam menegakkan aturan protokol pencegahan covid-19 terus mendapatkan kritik tajam dari element masyarakat.
Hal tersebut imbas dari beberapa kejadian yang membingungkan publik terkait dengan sikap aparat yang dinilai menerapkan standar ganda.
Kritik keras itu disampaikan oleh Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Bangil (PC GP Ansor Bangil).
Menurut Ketua PC GP Ansor Bangil H. Saad Muafi, SH, pihaknya menilai akhir-akhir ini Aparat terus membuat kebijakan yang tidak konsisten dalam pencegahan sebaran Covid-19.
“PC. GP Ansor Bangil secara resmi meminta kepada aparat khususnya Kepolisian untuk Mempunyai SOP yg jelas tentang physical distancing. Sehingga masyarakat menilai ada keseriusan aparat untuk menegakkan aturan,”ujarnya Sabtu(23/5/2020)
Ditegaskan Saad, PC GP Ansor Bangil juga meminta Polri untuk tegas dalam melarang orang yang membuat acara yang sifatnya mengumpulkan masa. Terlebih pada moment Hari Raya Idul Fitri seperti Acara Halal Bihalal.
“Kami meminta aparat khususnya Kepolisian untuk bertindak tegas. Urusan Covid-19 ini tentang keselamatan hajat hidup orang banyak. Jangan sampai aparat tunduk pada tekanan massa dan dogma sehingga dengan mudah mentolerir aturan yang harusnya ditegakkan,” tegas Aktivis Ansor yang akrab disapa Gus Afi itu.
Lebih lanjut Gus Afi juga menilai bahwa kepatuhan masyarakat dalam tegaknya protokol pencegahan covid-19 sepenuhnya bergantung dari sikap tegas dan konsisten Aparatur Pemerintah.
“Jangan lagi terulang kebijakan cacat moral dan abai pada aspek keadilan dimana UKM misalnya diobrak dan dibubarkan sedangkan Mall dibiarkan terbuka lebar” tandasnya.