Menurut Bupati, begitu ditemukan jawaban pasti secara ilmiah, maka akan diambil menjadi dasar pengambilan kebijakan bagi Pemkab Temanggung dalam penanganan stunting. Melalui penelitian ini, Temanggung juga akan menjadi wilayah percontohan penanganan stunting bagi daerah lain di seluruh Indonesia.
“Begitu ditemukan jawaban pasti secara ilmiah, akan kita ambil menjadi dasar pengambilan kebijakan pemerintah dalam penanganan stunting. Insyaallah dilakukan mulai tahun ini sampai tahun-tahun berikutnya,” terang Bupati.
Ketua Tim Peneliti Universitas Indonesia Paulus Wirutomo menuturkan, akan melakukan kajian stunting di Kabupaten Temanggung, dengan segala persoalan dibaliknya, misalnya perkawinan anak. Dua desa yang akan diteliti, selama satu pekan yakni Desa Wadas, Kecamatan Kandangan dan Desa Tanurejo, Kecamatan Bansari. Hasilnya, akan dijadikan model perencanaan supaya dijadikan percontohan secara nasional dalam penurunan stunting.
“Stunting itu penyebabnya masih membingungkan, karena faktornya banyak. Oleh karena itu, kami akan teliti, kita ambil bagaimana pemecahan masalahnya. Metode penelitian kita menggunakan Focus Grup Discussion (FGD), jadi akan diskusi kelompok bersama ibu-ibu atau bapak-bapak hasilnya menjadi dasar landasan kami. Kedua, kita akan melakukan wawancara mendalam dengan para tokoh, supaya permasalahan di FGD bisa kita dalami,” katanya.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Femmy Eka kartika Putri mengatakan, kedatangannya untuk mengantarkan tim kajian yang dipimpin Prof Paulus, guna mencari penyebab stunting. Hal ini merupakan sinergi baik, antara pemerintah pusat dan daerah.