“Jadi initinya protokol kesehatan di sekolah harus ditegakkan. Kami sudah menyampaikan bahwa bapak/ibu guru, atau tenaga pendidikan harus menjadi agen-agen penegakan protokol kesehatan. Penegakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, harus dilaksanakan dengan baik tanpa ada hambatan apapun. Kita harus tetap waspada walaupun kondisi pandemi COVID-19 sekarang melandai, agar pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini dapat dilaksanakan oleh masing-masing sekolah semaksimal mungkin,” jelas Ery.
Selanjutnya, mengingat pelaksanaan PTM 100% di tengah-tengah perkembangan COVID-19 varian Omicron, Ery menuturkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah melakukan PCR secara sampling di SD maupun SMP yang berada di zona merah, yaitu daerah Purwomartani dan Mororejo, dengan hasil tes negatif pada semua responden. Vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua juga telah diberikan kepada para siswa serta tenaga pendidik di Kabupaten Sleman.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Dr. Khamidah Yuliati, menuturkan vaksinasi anak sampai hari ini masih terus berjalan, dan ditargetkan dosis pertama akan selesai pada 26 Januari nanti. Begitu pula dengan vaksinasi dosis kedua yang juga telah dilakukan di beberapa sekolah.
Berdasarkan data KPC-PEN per tanggal 17 Januari 2022, dari target sasaran 95.950 anak, capaian vaksinasi anak dosis pertama mencapai 57,27% atau 54.946 siswa, dan dosis kedua mencapai 0,37% atau 354 siswa.