“Karena pelebaran jalan itu proyek nasional, untuk penerangan juga satu paket. Dan ketika saat malam hari memang gelap, maka pengguna lalu lintas harus ekstra hati-hati,” himbaunya.
Hal senada dikatakan Rahmat warga Grobogan, menyayangkan proyek seliai Rp.79 milyar cara mengerjakannya terkesan asal jadi, keluhnya
“Diduga hal tersebut akibat lemahnya pengawasan dari pihak pimpinan proyek atau Pimpro ruas jalan Batas Probolinggo – Grobogan – Lumajang, sehingga penyedia jasa dalam mengerjakan pekerjaan tersebut Terkesan asal jadi, hanya mengedepankan keuntungan belaka dengan mengabaikan keselamatan masyarakat pengguna jalan.
“Padahal rambu keberadan pengerjaan proyek dan penerangan jalan di waktu malam hari adalah melekat pada kontrak perjanjian proyek tersebut, apalagi seperti saat ini adanya beda ketinggian jalan di beberapa titik dan penerangan tak memadai, sehingga memicu terjadinya kecelakaan lalulintas. katanya.