“Indonesia akan mengalihkan pembangkit batu bara dengan renewable energy pada 2040, dengan catatan jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomiannya layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” tutur Presiden Jokowi.
Lebih jauh, Presiden Jokowi menjelaskan pula bahwa Indonesia punya potensi mengembangkan kendaraan dan baterai listrik, karena kekayaan mineral seperti nikel, tembaga, timah, dan bauksit, yang bisa menjadi elektroda. “Saat ini sudah ada USD35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik,” tutur Presiden.
Dikemukakan pula, Indonesia juga sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu ha, yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti hydropower dan solar panel farm, sehingga produk yang dihasilkan ramah lingkungan.
Pertemuan dengan CEO ini diharapkan bisa mengakselerasi realisasi komitmen investasi dari para investor Inggris itu, yang pada pertemuan sebelumnya telah menyatakan kesediaan menanamkan modal yang mencapai USD9,29 miliar, guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.
‘’Sekali lagi, Indonesia selalu jalankan komitmennya. Indonesia tidak suka membuat retorika. Kami akan terus bekerja memenuhi komitmen. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi atas komitmen investasi bapak-ibu sekalian ke Indonesia ,sebesar USD9,29 miliar. Indonesia tentu siap menjadi mitra yang baik bagi investasi Anda,” kata Presiden Jokowi.