Presiden Jokowi pun menekankan para kepala daerah agar mempercepat belanja anggaran negara, baik dana APBD maupun dana PEN. “Hingga September 2021, realisasi anggaran oleh pemda masih kurang dari 50%, bahkan ada yang di bawah 40%,” ujar Presiden Jokowi.
Meski masih dalam kondisi pandemi, demikian ujar Presiden Jokowi, pemerintah terus melakukan transformasi, yakni hilirisasi, digitalisasi UMKM, dan ekonomi hijau serta pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Hilirisasi yang menonjol adalah pabrik pengolahan nikel, bauksit, tembaga, dan sawit. Digitalisasi UMKM sudah melibatkan 15,5 juta pelaku. Sedangkan untuk ekonomi hijau dan EBT, pemerintah mulai membangun green industrial park.
Harus diakui, ekonomi nasional terus menunjukkan tren yang membaik. Indikator itu terlihat dari sejumlah variabel, di antaranya, data neraca perdagangan Agustus yang membukukan surplus USD4,74 miliar.
Merujuk data BPS, kinerja neraca perdagangan periode Agustus itu merupakan surplus yang dicapai selama 16 bulan berturut-turut. Yang menarik, ekspor Agustus merupakan rekor tertinggi ekspor bulanan, dengan nilai USD21,42 miliar.
Artinya, dibanding Agustus 2020 (year on year/yoy), terjadi kenaikan pesat hingga 64,10%. Dari data Badan Pusat Statistik tersebut terungkap pula bahwa impor bahan baku dan penolong melonjak 59,59 persen (yoy) menjadi USD12,38 miliar. Sektor itu berkontribusi hingga 74,2 persen terhadap total impor.
Meningkatnya nilai impor bahan baku/penolong menggambarkan permintaan industri cukup bagus. Begitu juga cadangan devisa (cadev) Indonesia hingga akhir Agustus 2021 yang menyentuh rekor tertinggi dalam sejarah, sebesar USD144,8 miliar. Dari jumlah itu, tambahan special drawing rights (SDR) sebesar 4,46 miliar SDR atau setara dengan USD6,31 miliar berasal dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Bank Indonesia juga menyatakan, defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2021 diprediksi tetap rendah, ditopang kinerja ekspor yang tinggi sejalan dengan kenaikan permintaan global dan harga komoditas dunia.