“Melalui sistem digitalisasi ini, diharapkan memberikan perubahan pelayanan yang betul-betul lebih baik, supaya masyarakat tidak terbebani biaya dalam pelayanan dokumen kependudukan,” tuturnya.
Bupati Fauzy mengharapkan, para camat menyukseskan program pelayanan Jemput Bola (Jebol), jangan hanya menunggu di kantornya saja, sehingga masyarakat yang memiliki dokumen kependudukan mencapai target.
“Para camat harus berkoordinasi dengan seluruh elemen di wilayahnya untuk menyadarkan masyarakat membuat dokumen kependudukan. Jadi jangan sekedar menunggu saja, tetapi harus menjemput bola turun ke masyarakat,” jelasnya.
Peluncuran layanan dokumen kependudukan dilaksanakan secara virtual bersama dengan kecamatan daratan maupun kepulauan, bahkan pada kegiatan itu diadakan penandatanganan perjanjian kerja sama layanan kependudukan terintegrasi dengan instansi terkait.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Sumenep, Achmad Syahwan Effendy mengungkapkan, saat ini terdapat 12 titik pelayanan pencetakan dokumen kependudukan yang tersedia di Kecamatan, yakni 9 kecamatan di wilayah kepulauan, dan 2 kecamatan daratan yaitu Ganding dan Ambunten, serta 1 di Mall Pelayanan Publik (MPP), ditambah Anjungan Dukcapil Mandiri, di Kantor Kecamatan Kalianget.
“Sedangkan kecamatan daratan lainnya masih belum bisa mencetak KTP elektronik dan kartu identitas anak, tetapi di kecamatan bisa melayani semua permohonan dokumen kependudukan, termasuk perekaman KTP Elektronik,” pungkasnya.
Masyarakat pemohon dokumen kependudukan untuk mengurus pembuatannya bisa secara online melalui situs https://simponi.sumenepkab.go.id, serta offline dengan mendatangi sendiri ke tempat unit pelayanan yang ada. (hd)