Depok, Transnews.co.id – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, Kota Depok akan menggunakan basis data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk pendataan vaksinasi Covid-19.
Sesuai dengan data Disdukcapil Kota Depok, ujar dia, total warga yang menjadi sasaran vaksinasi sebanyak 1,3 juta jiwa.
“Total warga Depok berdasarkan data Disdukcapil sebanyak 1,8 juta jiwa. Lalu diambil 70 persen dari data tersebut sekitar 1,3 juta jiwa yang menjadi target vaksinasi,” kata Mohammad Idris usai mendampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji saat meninjau Posko Vaksinasi Kota Depok, Senin (25/10/21).
Target 1,6 juta dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), lanjut Mohammad Idris, sudah tidak relevan, sebab data itu berdasarkan jumlah warga Depok dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 2,4 juta jiwa. Sedangkan data terbaru BPS, jumlah warga Depok sebanyak 2 juta jiwa di tahun 2020.
“Karena itu, kami akan berkoordinasi mengajukan perbaikan data target vaksinasi dengan Kemenkes, bahwa yang dipakai itu data Disdukcapil Depok berdasarkan nama dan alamat, baik untuk warga berdomisili maupun yang ber-KTP elektronik di Depok,” katanya.
“Sehingga nanti semua data vaksinasi dapat terhimpun dengan baik. Upaya ini bukan untuk berlomba-lomba, namun agar warga Depok maupun yang berdomisili semua harus di vaksinasi dari Pemkot Depok, Kementerian dan TNI- Polri,” jelas Mohammad Idris.
Di tempat sama, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menambahkan, selain mengajukan perbaikan data target vaksinasi ke Kemenkes dalam melakukan rekonsiliasi vaksin, pihaknya juga akan lakukan penyisiran data. Misalnya dengan mendata warga yang belum melakukan vaksinasi melalui RT-RW.