Penerbit Erlangga Melecehkan Seniman, Tuntutan Zul MS Disikapi Tidak Wajar

“Apakah Erlangga menganggap seniman adalah profesi tidak berharga yang menggantungkan peruntungan dengan kegiatan mengikuti Painting Festival Erlangga? Karya lukis klien kami bukan disiapkan untuk festival painting Erlangga 2022, tapi hasil karya Sejak 2018. Itu karya profesional. Hasil intuisi bukan grosir”

“Penerbit erlangga harusnya menunjukkan kelasnya sebagai perusahaan bonafit dan layak menjadi rujukan bagi dunia pendidikan dan seni budaya. Mereka harus tunjukkan penghargaan kepada masyarakat seni,” ungkap Nourman.

Mediasi yang digelar hari ini adalah mediasi terakhir dengan menawarkan tawaran dari kedua belah pihak. Namun Nourman menilai, tawaran Erlangga adalah penghinaan selanjutnya yang harus disikapi dengan melanjutkan gugatan.

Untuk diketahui, Zul MS adalah seniman nasional yang kerap membuat pameran tunggal dan bahkan diundang untuk tampil di Eropah. Di kalangan seniman Lukis di Aceh, Zul MS adalah salah satu seniman besar dan beberapa kali menjadi dewan juri dalam even sejenis.
Perkara yang sedang diperjuangkan oleh lelaki lulusan Institut Seni Indonesia Jogjakarta ini mendapatkan dukungan dari seniman di seluruh Indonesia.

Ketua dewan kesenian Bogor, Putra Gara, ikut mengecam penerbit Erlangga. Bahkan Nasir Djamil, anggota komisi 3 DPR RI asal pemilihan Aceh ikut bersuara agar penerbit Erlangga bertanggung jawab.*** (ru)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com