“Dengan adanya e-RDKK ini memperketat penyaluran pupuk bersubsidi sehingga tidak diselewengkan dan mencegah duplikasi penerima pupuk,” kata Nachin.
Nachin menambahkan pihaknya juga membahas seputar pengajuan calon petani calon lapangan (CPCL) untuk kebutuhan benih tanaman yang didampingi petugas Penyuluh Pertanian Lapangan(PPL).
Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) Desa Soro Barat Syafrudin mengatakan kalau pertemuan ini sagnat penting untuk merencanakan poses penanaman panen dan pascapanen. Misalnya bagaimana cara tanam yang benar yang diatur oleh pemerintah agar produksinya meningkat.
Selain itu, fungsi penguatan kelembagaan tani juga penting. Karena kalau semuanya solid, maka setiap petani bisa meraih panen yang optimal, kesejahteraan meningkat.
Untuk menuju ke arah sana perlu kerja sama antara pengurus dan anggota.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan para pemangku kepentingan di bidang pertanian harus memiliki kemauan dan semangat yang kuat dalam menjaga dan mengawal ketersediaan pangan. Selanjutnya penyelenggara dan pelaku pertanian harus memiliki konsepsi dalam menggerakan terobosan guna berkontribusi dan mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.
“Salah satu elemen pentingnya adalah penyuluh. Mereka adalah garda terdepan dalam konteks penguatan SDM petani,” ujar Dedi. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya gelaran kegiatan ini sebagai bagian dari konsolidasi penyuluh sehingga kedepannya bisa lebih baik lagi,” lanjut Dedi.