Dijelaskan Dedi, dalam upaya mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian, diperlukan sumberdaya manusia pertanian yang maju, mandiri dan modern. Termasuk di dalamnnya adalah para penyuluh. Terkait hal tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bertanggungjawab terhadap peningkatan kualitas SDM pertanian dan kelembagaan pertanian nasional.
Terkait hal itu, maka disusun beberapa strategi yaitu standarisasi dan sertifikasi profesi pertanian, penyuluhan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian, pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, serta penguatan kelembagaan petani.
“Pada Tahun 2020-2024, telah disusun langkah-langkah operasional yang terkait dengan dukungan penyuluhan pertanian dalam peningkatan kapasitas SDM pertanian dan kelembagaan pertanian,” tambah Dedi.
Adapun langkah yang dimaksud Dedi di antaranya penyebarluasan informasi pertanian melalui media elektronik, media cetak, dan e-learning. Pengembangan database penyuluhan pertanian terintegrasi, pengembangan sistem informasi penyuluh pertanian, penumbuhan dan pengembangan KEP/BUMP Korporasi Petani/KUB melalui jejaring dan kemitraan usaha, dan penumbuhan dan pengembangan poktan dan gapoktan melalui media kelas kemampuan poktan.
“Saya berharap, melalui pertemuan ini dapat dijadikan momentum yang baik oleh Para Kepala Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten serta jajarannya, para pengelola proyek IPDMIP serta penyelenggara penyuluhan pertanian di pusat, untuk bersama-sama berkomitmen dalam membangun sinergitas, kerjasama dan koordinasi,” jelas dia .