Percepat Pengendalian Inflasi di Jatim Tahun 2023, Gubernur Khofifah Paparkan Tujuh Solusi

Gubernur Khofifah menegaskan, rekomendasi tersebut sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bahwa untuk mengatasi inflasi diperlukan berbagai upaya. Seperti operasi pasar murah, sidak pasar dan para distributor agar tidak menahan barang.

Selain itu, bekerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan untuk beberapa komoditas seperti telur ayam ras, minyak goreng, beras, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras dan cabai merah.

Kemudian menggencarkan gerakan menanam komoditas padi, bawang merah, cabai rawit dan cabai merah. Sekaligus juga merealisasikan BTT dan memberikan dukungan pada sektor transportasi melalui APBD.

“Jadi format-format yang kami usulkan ini sudah sejalan dengan arahan pak Mendagri,” tegas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Untuk mencapai sasaran inflasi nasional, Khofifah menekankan perlunya penguatan dan optimalisasi strategi 4K. Yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.

“Bagaimana keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif dapat dilakukan khususnya ketika terdapat potensi _panic buying_ pada saat-saat tertentu,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui pada Januari 2023, inflasi gabungan kota IHK di Jawa Timur sebesar 0,36% (m to m) dan 6,41% (y on y). Dan Kenaikan harga beras pada bulan Januari 2023 terjadi di 8 Kabupaten/Kota di Jawa Timur menjadi salah satu pemicu inflasi. Kenaikan inflasi tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu yakni 6,52% (y on y).

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com