“Masing-masing kita apakah Bupati Walikota ataukah satgas pangan sama-sama kita bisa melakukan monitoring pergerakan itu,” imbuhnya.
Saat ini, yang menjadi kekhawatiran adalah harga beras di beberapa daerah yang masih tinggi. Namun Khofifah menegaskan bahwa harga beras di Jatim sudah mulai turun. Dan akan semakin stabil karena bulan Maret Jatim akan mulai masuk panen raya yang diperkirakan produksi beras di Jatim mencapai 1.050.000 ton beras.
“Mulai minggu ketiga Februari kita akan panen sekitar 60 ribu ton beras dan Minggu keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras. Kemudian Bulan Maret diprediksi panen raya , dengan produksi beras sebanyak 1.050.000 ton beras. Termasuk di bulan April diprediksi produksi beras sudah di atas satu juta ton beras,” tuturnya
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto mengatakan, Gubernur Khofifah telah melakukan langkah tepat salah satunya operasi pasar beras murah untuk pengendalian inflasi. Ia juga mengatakan bahwa pada HLM ini dibahas langkah-langkah pengendalian inflasi khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional.
Diantaranya koordinasi yang kuat, sinergi yang kuat, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan pasokannya, dan komunikasi yang bagus agar belanja dengan lebih bijak.
Tidak jor joran sesuai dengan kebutuhan dan tidak sesuai dengan keinginan. Kemudian tentunya BI dan Pemprov dan seluruhya mendukung semua sinergi ini, dalam menentukan program-program yang lebih detail di level kabupaten kota,” ucap Budi Hanoto.