Gregorius menjelaskan, sampah-sampah yang dikumpulkan akan langsung dipilah antara yang _high value_ dan _low value_, juga organik dan anorganik untuk selanjutnya dikirimkan ke pihak kolaborator pengolah sampah. Nantinya, sampah dipilah dan didaur ulang menjadi barang berdaya guna. Di antaranya sampah plastik menjadi _furniture,_ kerajinan, dan batako. Sedangkan, sampah organik dan eceng gondok diolah menjadi kerajinan, pakan ternak dan pupuk cair.
“Sehingga lebih bermanfaat ekonomi bagi masyarakat, dan tentu saja menambah nilai yang awalnya sampah kemudian kita olah menjadi nilai yang lebih produktif bagi manusia dan bagi kita semuanya,” ujar Gregorius.
Gregorius menambahkan, kegiatan _Employee Volunteering Program_ adalah agenda rutin PLN Grup. Ke depan, inovasi _clean-up_ dilakukan tidak hanya dalam pengelolaan sampah tetapi juga pemanfaatan kembali sampah daur ulang sehingga bisa mengurangi volume sampah.
“Melalui aksi ini bukan hanya teratasi dengan baik persoalan sampah tetapi menambah _value_ sehingga masyarakat di sekitar kita pun turut merasakan dampak ekonomi sirkular,” tegas Gregorius.