BOGOR, transnews.co.id ||Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Bogor Raya, menggelar peringatan Hari Pers Nasional 2002 dan Silaturahmi Lintas Media bertajuk ‘Memperingati Hari Pers Nasional, Sebagai Ulang Tahunnya Para Insan Pers’, di Cafe Noname Bogor Nirwana Residence, Bogor Selatan, Jumat (25/02/22).
Pada kesempatan itu terjadi diskusi hangat tentang permasalahan yang kerap dialami oleh insan pers dan bagaimana cara bersikap dengan mengedepankan kode etik jurnalistik.
“Organisasi wartawan ini sebagai wadah agar para jurnalis memiliki batasan, dan wawasan agar selalu mengedepankan kode etik dalam menjalankan tugasnya sebagai jurnalis,” kata Dian Prima, Penasihat SWI Bogor Raya.
“Kalau kita mengingat adanya kekerasan terhadap wartawan, harusnya kita tahu duduk persoalannya, kenapa hal itu sampai terjadi. Kami juga mengakui di waktu sekarang ini, para wartawan banyak juga yang tidak mengenal kode etik, bahkan sampai ada yang memeras. Jadi inilah tugas organisasi wartawan dapat menela’ah permasalahan yang ada, bila ada kekerasan terhadap rekan-rekan jurnalis,” lanjut Dian Prima yang mantan Sekretaris Umum PWI Kota Bogor ini.
Dirinya juga menyampaikan, perbedaan penyajian berita antara jaman dulu dengan saat ini. Simana media online lebih mengedepankan kecepatan waktu dalam menulis, sehingga karyanya tidaklah sebaik harian cetak.
“Dewasa ini, pemberitaan secara online kian menjamur dengan hadirnya media online. Karena media online deadlinenya hitungan detik, jadi butuh kecepatan. Saya bukan mengatakan penyajian berita online buruk, tapi kadang kurang sempurna, berbeda dengan harian cetak yang masih memiliki waktu untuk mengkaji sebelum cetak,” terangnya.