Mojokerto, Transnews.co.id – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur (BKKBN Jatim) menggelar kegiatan sosialisasi, advokasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama mitra di Pondok Pesantren (Ponpes) Segoro Agung Kab. Mojokerto. Sabtu (18/12/2021).
BKKBN Jatim stunting Deputi Bidang Adpin dalam acara tersebut menerangkan, bahwa jumlah penduduk Jawa Timur adalah 40.665.696 (40,6 juta) jiwa. Salah satu tantangan yang akan di hadapi adalah fenomena triple burden, yaitu meningkatnya jumlah penduduk balita, remaja dan lansia.
Menurut Teguh, isu-isu pembangunan sumber daya manusia seperti masih tingginya prevalensi stunting, perkawinan usia muda, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, juga perlu mendapat perhatian secara masif, karena menjadi faktor penghambat untuk dapat menikmati Bonus Demografi secara maksimal.
“Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting yang cukup tinggi dibandingkan negara-negara berpendapatan menengah lainnya. Tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia adalah 27,6% , artinya 1 dari 3 balita Indonesia menderita stunting. Angka ini menjadikan Indonesia berada pada urutan ke-4 negara dengan angka stunting tertinggi di dunia. Sedangkan angka prevalensi stunting di Jawa Timur tidak terpaut jauh dari nasional, yakni 26,86%,” tutur Teguh mantan kaper BKKBN Jatim ini.
Teguh menerangkan Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting umumnya ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Stunting tidak dapat disembuhkan dan berdampak seumur hidup.