Petani Mengeluh,Harga Sayur Mayur di Pangalengan Bandung Anjlok 80 Persen

Kab Bandung,transnews.co.id-Harga sayur mayur di Pangalengan Kabupaten Bandung Jawa Barat terus mengalami penurunan. Akibat penurunan harga itu sejumlah petani mengeluh,sebab biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual. 

Iyan (40) salah seorang petani Warga Pangalengan  sangat mengeluhkan murahnya harga sayur mayur hingga 80 persen

Harga sayuran murah jenis Kol misalnya perkilo hanya 500 rupiah, pecay perkilo 400 rupiah, Tomat perkilo 1500 rupiah, Kentang 8000 rupiah/Kg,” kata Iyan, saat bincang bincang,Rabu pagi (3/9/2020).

Iyan mengatakan, biaya produksi seperti bahan bibit serta obat obatan sangat mahal jika dibandingkan dengan hasil penjualan yang didapat terlalu jauh.Akibatnya kami merugi.

“Penurunan harga sayuran kira kira 80 persen, “kata Iyan. 

Ditempat terpisah Sutisna (49) bandar pengepul sayuran di Pangalengan mengaku ikut merugi dengan murahnya harga jual sayuran.

“Saya juga ikut merugi karena penjualan kepasar Cikopo yang biasa memasok juga banyak yang tersisa karena daya beli masyarakat berkurang,”ungkap Sutisna. 

Sutisna mengutarakan, harga sayuran memang mengalami penurunan dan banyak jenis sayuran yang turun harganya. Bahkan jika di kalkulasikan, ongkos narik barang 4 ton 1 engkel, 1 juta ongkos mobil dengan pembelian Kol 500 rupiah/ Kg.

“Penjualan di pasar 2000 rupiah belum yang lain lain.Maka habis di pakai biaya mobil juga,” kata Sutisna. 

Sampai berita ini diturunkan Disperindag Kab Bandung belum dikonfirmasi terkait anjloknya harga sayur mayur di Pangalengan yang di keluhkan petani. (Yat) Editor:Nas

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com