Kab.Siak-Riau, transnews.co.id – Anggota Kelompok Tani Suak Nyonya Berkarya Desa Langkai mengeluhkan kekurangan alat bajak tanah. Padahal mereka sangat butuh bantuan dari Pemerintah seperti alat untuk bajak tanah (traktor bajak tanah mini).
Para petani yang berdomisili dan berkebun di Kampung Suak Nyonya Desa Langkai, Dusun Belantik ini menyebutkan sangat kesulitan kelola lahan mereka tanpa alat bantuan mesin bajak, Rabu (26/8/2020).
Mukimin (57) petani sayur Desa Suak Nyonya telah membuka lahan pertanian di daerah itu sejak 6 tahun yang lalu dan meggarap lahan seluas 2 Hektar.
Mukimin menanam sayur mayur berupa timun, terong, kacang panjang, pare, bawang merah, pisang, pepaya, buncis dan tanaman lainnya.
Hasil dari kebun itu untuk memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat sekitar dan di jual ke beberapa pasar di daerah Siak.
Mukimin mengatakan, kami hanya mengeluhkan kekurangan alat pertanian untuk bajak lahan karena kami tidak bisa membeli alat alat bajak karena penghasilan kami belum bisa mencukupi.
“Kalau bibit tanaman kami beli sendiri.Dulu tahun 2019 pernah ada bantuan mesin air merek robin, tapi hingga saat ini belum ada lagi bantuan apa apa dari Pemerintah,”ujarnya.
Mukmin mengatakan petugas PPL Dinas Pertanian sering datang mendata kesini, tapi saya tidak tau untuk apa?
“Kami didata sedangkan kami juga tidak pernah mendapatkan bantuan alat pertanian,” ungkapnya.
Petani sayur Desa Suak Nyonya yang tergabung dalam Kelompok tani Suak Nyonya Berkarya yang beranggotakan 15 orang, tetapi saat ini hanya 5 orang yang sanggup bertahan dan aktif mengelola lahan pertanian di daerah itu, karena terkendala masalah alat pertanian.
Tahun 2018 kelompok tani ini pernah mengajukan proposal bantuan alat alat pertanian ke Dinas Pertanian Kabupaten Siak melalui Petugas PPL Dinas Pertanian Siak (Pika), tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan apapun dari Dinas Pertanian. (Endra)