“Hidup di negara yang diberkati dengan kekayaan, kesuburan, dan kemakmuran, hati ini menangis. Impor beras, daging, garam, bawang putih, dan gula, itu menyedihkan. Saya bertekad mengubah mimpiku menjadi kenyataan, di mana Indonesia bisa mandiri dalam produksi daging, diikuti oleh beras dan gula.” ucap Arie bersemangat.
Arie membayangkan masa depan di mana komunitas pertanian berkembang dan sejahtera, melepaskan diri dari belenggu penderitaan. Ia menyatakan, ingin melihat komunitas petani dan peternak kita tidak hanya sebagai objek penderitaan, tetapi sebagai kontributor yang makmur dan sejahtera bagi negara kita.
Arie Triyono berharap peternakan terintegrasi yang dibangunnya akan menjadi inspirasi bagi banyak orang, serta mendorong lebih banyak individu bergabung dalam penguatan ketahanan pangan, diantaranya dengan swasembada daging nasional.
“Peternakan LSAJ di Balaraja ini disiapkan juga sebagai wahana pelatihan bagi masyarakat yang ingin belajar agribisnis khususnya peternakan.” tandasnya.
Sementara, Buya Yahya sebagai ulama sekaligus tokoh nasional, memuji niat baik Arie dalam pengembangan ilmu dan ketrampilan masyarakat di sektor peternakan. Ide beliau Balaraja ini akan jadi tempat belajar. Orang yang mengajar harus berilmu dulu dan beliau memberikan contoh lewat peternakan yang besar ini.
“Saya harap pengusaha lain bisa punya pemikirian seperti ini. Bukan hanya memperkaya diri tapi mengajari orang lain agar bisa sukses seperti dia. Ini juga penting untuk kemandirian ekonomi umat,” pungkas Buya Yahya.