TN.ACEH l — Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman mengingatkan, jika pemusnahan Situs Gampong Pande terus dibiarkan maka akan hilanglah sejarah Aceh dan dunia Melayu, dan akan hilanglah salah satu situs penting penyebaran Islam di Asia Tenggara.
“Pihak yang ingin menghancurkan makam raja dan ulama akan bersorak gembira setelah mereka memusnahkan makam ulama dan raja-raja, akhirnya tujuan mereka melenyapkan sejarah islam di Aceh tercapai,” kata Mawardi, senin (10/8/2020).
Mawardi meminta rakyat Aceh serta segenap rakyat Melayu bersatu padu untuk mengambil langkah dalam penyelamatan makam para Raja-Raja dan Ulama di Gampong Pande.
“Seperti diketahui bahwa ada penelitian sebelum Tsunami telah ditemukan makam Sultan Alaiddin Mansur Syah Perak (1579-1586) di Kawasan Gampong Pande Bandar Aceh Darussalam. Bahwa Sultan ini telah wafat takkala pulang dari melawan Portugis kemudian dimakamkan di dekat Kuala Aceh atau Gampong Pande,” cerita Mawardi.
Setelah tsunami, beberapa situs yang ditimbun kafir Belanda telah muncul kembali dan beberapa situs lain tertimbun tanah, namun dengan penggalian akan mudah ditemukan.
“Namun para keturunan musuh Aceh yang menyamar keturunan Knight Of The Templar ksatria kaum Yahudi yang dulu ikut menyerang kesultanan Aceh Darussalam dan dihancurkan oleh pasukan Turki Utsmani dan Pasukan Aceh Darussalam masa Sultan Alaiddin Al Kahhar (1539-1572) kemudian keturunan Knight Of The Templar terus melanjutkan misinya hingga sekarang,” kata Mawardi lagi.
Lebih jauh Mawardi menceritakan, ketika Belanda berhasil masuk ke Aceh, Knight of the Templar ikut masuk ke Aceh sejak saat itu mereka memusnahkan situs sejarah Aceh hingga kini.