Hari ini dengan cepat dan penuh ambisi tanpa takut apapun mereka hendak membuat proyek IPAL yakni pembuangan tinja dikawasan makam raja dan ulama di Gampong Pande.
Kemudian setelah rakyat Aceh Bangkit marah dan melawan, mereka membuat proyek baru dengan membangun perumahan dan menimbun seluruh kawasan situs makam para raja dan ulama yang ada dirawa-rawa dan tambak Gampong Pande, karena mereka hendak memusnahkan peradaban kesultanan Aceh Darussalam juga peradaban Melayu.
“Peusaba mengingatkan, kita akan mengalahkan mereka sebagaimana nenek moyang kita para ksatria Turki Utsmani dan Pasukan kesultanan Aceh Darussalam menghancurkan mereka dan melenyapkan mereka dilautan luas,” kata Mawardi.
Peusaba juga meminta persatuan semua Rakyat Aceh agar dapat meniru langkah Turki Utsmani yang mengembalikan Hagia Sophia ke Pengadilan Turki.
Maka di Aceh perlu dilakukan langkah hukum ke pengadilan meminta kembali tanah-tanah adat kesultanan yang dulu dirampas Belanda.
“Itu adalah cara satu-satunya yang mungkin kita lakukan untuk menyelamatkan makam nenek moyang kita. Juga membawanya ke Pengadilan Internasional agar seluruh tanah adat kesultanan Aceh Darussalam dikembalikan dan situs makam raja dan ulama dapat terjaga dengan baik,” ungkap Mawardi mengakhiri.*** (zal)