Peusaba: Makam Para Indatu Banyak Dihilangkan, Aceh Akan Kehilangan Identitasnya

Peusaba mengingatkan Rakyat Aceh bagaimana dulu Islam pernah demikian kuat di Andalusia Spanyol, bahkan ada dua kekhalifahan dunia saat itu. Bani Abbasiyah di Baghdad dan Bani Ummayah di Cordoba Andalusia Spanyol.

“Namun apa yang terjadi ketika Umat islam sudah mulai meninggalkan ajaran Islam akhirnya musuh Islam dapat menaklukkan Qordoba dan menjadikan Masjid Qordoba yang demikian indah, dirubah menjadi Gereja, kemudian umat yang bertahan hanya tinggal Granada.

Namun pemimpin Granada saat itu sudah sangat lemah dengan adanya konfliknya internal dan korupsi yang merajalela serta lemahnya semangat kekuatan, akhirnya Kerajaan Kastilia dan Aragorn yang sudah bersatu berhasil mengusir umat Islam dari Andalusia.

Ketika Portugis menginjakkan kakinya di Malaka pada tahun 1511 orang Malaka sudah tahu betul siapa lawannya, namun dalam perang dahsyat Malaka kalah kemudian Istana Malaka di kuasai dan Portugis menghancurkan makam Raja-raja dan ulama Malaka dan mendirikan benteng diatasnya.

Hanya kesultanan Aceh Darussalam yang berhasil menghancurkan Portugis. Sehingga ketika Belanda menguasai Istana Aceh tahun 1874, maka Belanda menghancurkan makam Para Raja-raja, ulama dan umara Aceh sebagai balas dendam atas kebencian mereka kepada Kesultanan Aceh yang merupakan lawan tangguh Imperialisme barat. Sampai hari ini anak cucu mereka dengan gigih juga masih melanjutkan usaha untuk menghapuskan peninggalan kesultanan Aceh Darussalam karena bencinya kepada Kisah Para Raja serta para Ulama dan Umara Aceh Darussalam yang memenangkan Islam di Asia Tenggara ini.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com