Peusaba Minta Belanda Kembalikan Artefak dan Data Tentang Kawasan Situs Aceh

TN.ACEH l — Ketua Peusaba Aceh Mawardi Usman telah membaca berita keinginan Belanda mengembalikan Berlian kepada Kerajaan Banjar. Padahal barang Rampasan Kesultanan Aceh Darussalam yang dirampas oleh Belanda lebih banyak.

Ketua Peusaba Aceh meminta agar Belanda dapat mengembalikan artefak kesultanan Aceh Darussalam yang telah dirampas semasa perang. Yang paling penting juga dikembalikan adalah nisan emas yang dirampas dari makam Sultan Iskandar Muda, Sultan Iskandar Tsani dan Sultanah Safiatuddin.

“Peusaba juga meminta Belanda bertanggung jawab atas penghancuran situs sejarah yang hingga kini masih berlangsung di Aceh. Keranda emas milik Sultan Iskandar Tsani juga sudah diambil emasnya sebanyak 5 kg dan belum dikembalikan hingga kini,” kata Mawardi, Rabu (21/10/2020).

Menurut Mawardi kawasan bersejarah Gampong Pande juga telah dirubah menjadi kawasan sampah oleh Belanda untuk menutupi jejak Kesultanan Aceh Darussalam dan membuat penjajahan bertahan lama, namun para prajurit Kesultanan Aceh Darussalam telah membuktikan diri memukul Belanda.

“Peusaba meminta pihak Belanda mengembalikan data tentang kawasan Istana Darul Makmur Gampong Pande dan juga memberikan data tentang semua situs-situs yang telah dihilangkan agar dapat dipulihkan kembali. Karena apapun kejadiannya, faktanya Belandalah yang pertama kali merusak peninggalan Kesultanan Aceh Darussalam,” katanya lagi.

Peusaba juga meminta Belanda mengembalikan peta-peta Kesultanan Aceh yang dirampas dan semua peninggalan penting lainnya, untuk menata kembali kawasan Aceh yang bersejarah.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com