Peusaba Minta Belanda Kembalikan Artefak dan Data Tentang Kawasan Situs Aceh

Peusaba mengingatkan Belanda agar mematuhi aturan Internasional agar dapat mengembalikan kawasan bersejarah yang telah mereka hancurkan dan menata serta memulihkan semuanya kembali.

“Kami mendapatkan Informasi akurat bahwa beberapa keturunan Belanda memegang jabatan penting di Aceh. Dalam sebuah diskusi Zoom terlihat seorang pimpinan bidang pelestarian budaya Aceh mengaku dengan bangga sebagai keturunan centeng Belanda yang menikah dengan nyai Belanda,” kata Mawardi.

Peusaba mendapatkan banyak data tentang keturunan Belanda yang berdiam dan memiliki jabatan dan sering menghalang-halangi penyelamatan situs sejarah.

Maka Peusaba meminta Pemerintah Belanda menegur anak cucu keturunan Belanda di Aceh agar menuruti sistem yang berjalan di Aceh dan tidak menghalangi perlindungan situs sejarah.

Buktinya orang Aceh tidak menggangu makam Kherkhof yang ada dikawasan Taman Medan Khayali tempat Pangeran dan Sultan berlatih kuda, maka Peusaba meminta keturunan Belanda di Aceh agar jangan menghalangi penyelamatan situs sejarah Kesultanan Aceh Darussalam, atau anda akan bernasib sama seperti moyang anda yang dimakamkan di Kherkhof.*** (agam)

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com