Pilkada 2020, Barinas: Kekuatan Financial Salah Satu Penentu Kemenangan

DEPOK, transnews.co.id | Dukungan dari koalisi gemuk tidak menjamin kemenangan dalam Pilkada. Hal itu terungkap dalam diskusi soal Pilkada kota Depok yang diadakan oleh Barinas di Sekretariatnya, di kawasan Cilodong, Kamis (17/9/2020).

“Ada beberapa contoh koalisi Gemuk kalah. Seperti Pilpres 2014 antara Jokowi Jusuf Kala dan Prabowowo Hatta Rajasa. JKW – JK menang walaupun dukungan kursi diparlemen lebih rendah dibanding rivalnya.” ujar Maryono, salah seorang pendiri Barinas.

Menurutnya, Koalisi Gemuk memerlukan daya gerak dan akselerasi yang efektif dan efisien. Ditambah, bagi calon yang dibranding ketokohannya dengan baik oleh timses dan menjanjikan.

“Bila didukung koalisi gemuk yang efektif dan efisien kemungkinan besar bisa menang.” katanya.

Maryono berpendapat merujuk Pilkada Depok 2015, melihat di lapangan belum tampak hubungan linier antara dukungan anggota DPRD dengan pemilihnya, khususnya calon Pradi-Afifah yang didukung koalisi gemuk 6 Partai di DPRD terdiri 33 Kursi dan 6 elemen/ormas pendukung .

“Banyak program pendukung sangat bagus tetapi belum tampak dalam pelaksanaan padahal waktu efektif kampanye hanya 2 bulan. Dukungan mereka praktis syarat admistratif di KPUD, belum ada jaminan kemenangan. Karena koalisi gemuk tidak akan efektif, sejauh jumlah itu tidak bergerak atau digerakan dengan efektif dan efisien” tegasnya.

Senada, Ketua Aliansi Pendukung Non Parlemen Pradi Afifah, Anwar Nurdin, mengatakan wajar untuk menggerakan mesin organisasi diperlukan tenaga, pikiran dan dana.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com