“Lukup Penalam ini habitat bangau, mudah-mudahan kita rawat habitatnya sehingga bagau tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan” sebut Fikar.
Ia menambahkan kegiatan Desember Kopi wujud kepedulian terhadap kopi Gayo. Festival ini membawa misi besar untuk merawat kopi Gayo melalui seni dan budaya, sekaligus memperkuat posisinya sebagai simbol kehidupan masyarakat Gayo.
“Di Gayo, kopi ini telah menjadi kehidupan dan identitas bagi masyarakat gayo. Dari hasil kopi mereka sekolah, naik haji dan sebagainyai,” pungkas Fikar.
Sementara itu, PJ Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, menyampaikan pemerintah kabupaten Aceh Tengah sangat mendukung pelaksanakan Desember Kopi Gayo. Program ini telah menjadi agenda tahunan yang dinilai mampu meningkatkan kunjungan wisata ke kabupaten berhawa sejuk tersebut.
“tentu kita sangat mensuport pelaksanaan festival Desember kopi gayo ini karena ini sudah menjadi agenda tahunan, karena kita ini bukan mengharapkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Aceh Tengah ini namun lama tinggalnya,”ucap Subhandhy.
Menurut dia, dengan adanya kegiatan semacam ini pada akhir tahun, dapat mendorong wisatawan untuk hadir dan tinggal lebih lama ke Kabupaten Aceh Tengah, sehingga dapat mendulang berbagai sektor ekonomi di bidang pariwisata selain dari pada kopi itu sendiri sebagai komoditas unggulan masyarakat setempat.
“Jadi untuk membuat wisatawan tertarik berlama di Takengon, kita harus membuat program program yang menarik dan bikin mereka betah.”
Subhandhy juga mengapresiasi pihak penyelenggaraan festival yang telah menginisiasi program tersebut setiap tah. Ia menegaskan pentingnya dukungan pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan acara ini.