Selain vaksinasi, Pemprov Jatim juga memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak antardaerah dan antarprovinsi. Hanya ternak yang sudah divaksin yang diizinkan melintas untuk menghindari penyebaran wabah.
“Kami sudah siapkan vitamin, obat, dan vaksin bagi peternak. Mohon kesadaran pemilik ternak untuk mengikuti kebijakan ini demi kebaikan bersama,” tambah Adhy.
Berdasarkan sistem pelaporan real-time iSIKHNAS, hingga 13 Januari 2025, total kasus PMK di Jawa Timur mencapai 12.934 ekor sapi atau 0,4 persen dari populasi sapi potong dan perah di Jatim yang mencapai 3,3 juta ekor. Dari jumlah tersebut:
– 8.500 ekor (65 persen) dalam proses pengobatan,
– 3.473 ekor (26 persen) telah sembuh,
– 689 ekor (5,4 persen) mati,
– 272 ekor (2,1 persen) dilakukan potong paksa.
Langkah-langkah yang diambil Pemprov Jatim diharapkan mampu mengendalikan penyebaran PMK sekaligus menjaga stabilitas ekonomi peternak di tengah wabah.