Donasi itu dipakai untuk biaya penyambungan listrik satu rumah termasuk dengan instalasi listrik dalam rumah, pemeriksaan instalasi dan sertifikat laik operasi yang ditetapkan pemerintah, token serta materai sekitar Rp800 ribu sampai Rp1 juta.
Haryanto menargetkan lebih dari 18 ribu keluarga prasejahtera akan menerima bantuan biaya penyambungan listrik dari hasil donasi kegiatan VCRR yang diselenggarakan tahun ini.
“Khusus Jawa, Madura, Bali targetnya lebih dari 8.000 kepala keluarga. Target itu dapat tercapai kalau target jarak lari dan bersepeda diselesaikan oleh peserta,” paparnya.
Tahun lalu, PLN bersama masyarakat berhasil mengumpulkan donasi Rp6,1 miliar melalui gelaran VCRR 2020 yang digunakan untuk melakukan penyambungan lebih dari 8.000 keluarga prasejahtera.
Altet lari nasional yang ikut serta dalam PLN Mobile VCRR, Agus Prayogo mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh perusahaan setrum negara tersebut.
“Saya sangat terkesan baru pertama kali ada gelaran olahraga, kita langsung menyalurkan energi positif. Listrik langsung dinyalakan untuk warga yang membutuhkan,” ungkap Agus.
Sementara itu, Jamingah, salah seorang warga yang mendapat biaya penyambungan listrik dari program VCRR merasa senang kini rumahnya dipasok listrik langsung dari jaringan PLN.
Sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan listrik, dia menumpang dari tetangga dengan membentangkan kabel.
Cara ini membuat Jamingah dan keluarga kesulitan dalam menggunakan peralatan kelistrikan akibat daya listrik yang terbatas.