Dinding rumahnya yang terbuat dari bambu sebagian besar telah rusak dimakan usia, dan hanya mampu ia tambal seadanya. Harapannya untuk mengganti dinding bambu dengan batu bata terasa mustahil diwujudkan.
“Mulai 2002 ya seperti ini. Sejak 2010, istri saya sakit diabetes. Uang terkuras untuk pengobatan. Kalau untuk memperbaiki rumah, rasanya tidak mungkin,” ucapnya sambil menunjuk rumahnya.
Kini, Sudari merasa sangat bersyukur rumahnya akan segera direnovasi oleh Pemkab Sidoarjo. Ia mengaku lega karena rumahnya tidak akan bocor lagi saat musim penghujan. Selain itu, ia, istri, dan anaknya akan memiliki kamar tidur, dapur, dan kamar mandi yang layak.
“Senang sekali. Bahkan sebelum direnovasi saja saya sudah bahagia. Alhamdulillah,” ungkapnya penuh rasa syukur.
Hal serupa diungkapkan Basor (68), yang juga merasa bersyukur karena rumahnya akan segera memiliki kamar mandi.
“Senang sekali. Nantinya saya tidak perlu lagi menumpang ke tetangga untuk mandi, buang air kecil, atau buang air besar,” tuturnya.
Renovasi RTLH ini diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Sidoarjo, khususnya mereka yang kurang mampu.