Emas kedua dari sulung empat bersaudara pasangan F Mujiran dan Gina Oktila itu didapat saat berlaga diganda campuran berpasangan dengan Hary Susanto. Kemudian sekeping perak direbut atlet kelahiran 6 Mei 1991 ini dari tunggal putri. Atas seluruh prestasinya itu, Ratri mendapat bonus hingga Rp13,5 miliar dari Pemerintah Indonesia yang diberikan Presiden Joko Widodo di halaman belakang Istana Bogor, Jawa Barat, 17 September 2021 lalu.
Usai berlaga di Tokyo, Ratri pun langsung kembali ke Solo untuk mempersiapkan diri mengikuti Peparnas 2021. Di Papua, Ratri akan membela tanah kelahirannya, Riau dan berlomba di nomor favoritnya, tunggal putri. Ia menargetkan dapat membawa pulang sekeping emas di provinsi berjuluk sepotong surga jatuh ke bumi.
Ratri berharap bahwa ajang Peparnas 2021 akan membuat rekan-rekan seperti dirinya tetap mempunyai semangat baru untuk terus bertanding dan merebut prestasi. Termasuk para orang tua dengan anak-anak disabilitas dan tampil di Peparnas dapat menjadi inspirasi bagi semua orang.
Hans Hamadi pun berharap kehadiran atlet-atlet hebat seperti Ratri akan membuka pintu rumah masyarakat Papua yang memiliki anak-anak disabilitas agar bisa belajar untuk bangkit dan merasakan energi positif dari para atlet. “Saya tunggu kedatangan Ratri dan teman-teman untuk bertanding di Peparnas 2021 dan memberi inspirasi bagi kami rakyat Papua,” kata Hans.
Hans serta seluruh rakyat Indonesia tentu sepakat, Ratri dan atlet-atlet paralimpik Merah Putih perebut medali Paralimpiade dan siap beraksi di Peparnas adalah contoh baik bagaimana sebagai disabilitas tetap bisa memberikan prestasi dari cabang olahraga untuk mengharumkan nama bangsa dan negara. Torang Bisa! (indonesia.go.id)