Selesai dari Anjong Mon Mata, rombongan presiden bergegas kembali ke Bandara Sultan Iskandar Muda. Indonesia One terbang menuju Bandara Kualanamu, Medan, menempuh penerbangan satu jam. Dari Kualanamu, rombongan langsung meluncur ke Dusun 1 Desa Emplasmen Kualanamu, di Kecamatan Beringin, Deli Serdang. Di situ, lagi-lagi Presiden menyaksikan aksi vaksinasi dari pintu ke pintu.
Setelahnya, Presiden Jokowi menuju SMKN 1 Beringin, Deli Serdang, meninjau vaksinasi bagi para pelajar. Sebelum kembali ke Jakarta, Presiden lebih dulu memberikan pengarahan ke Forkopimda se-Provinsi Sumatra Utara, yang digelar di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan.
Percepatan vaksinasi adalah target yang harus dikejar tanpa kompromi. Dalam dua pekan pertama di bulan September, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Cirebon-Kuningan (Jawa Barat), Madiun (Jawa Timur), Solo (Jawa Tengah), kemudian Banda Aceh dan Deli Serdang – Medan, untuk tema yang sama. Yakni, percepatan vaksinasi. Bagi pemerintah, kurva insidensi Covid-19 yang kini sudah melandai bukan alasan untuk menunda vaksinasi.
Di antara 514 kabupaten/kota di Indonesia hanya tersisa satu zona merah yaitu Kota Banda Aceh. Artinya, di sana angka penularan masih tinggi, insidensi masih tinggi, angka kematian relatif tinggi, dan bed occupancy ratio (BOR) pun tinggi. Namun, pada peta PPKM, Provinsi Nangroe Aceh sudah cukup baik. Dari seluruh provinsi hanya Kota Banda Aceh yang masuk level 4, selebihnya level 3.
Hasil evaluasi per 14 September, untuk daerah luar Jawa-Bali, tersisa enam kabupaten/kota yang masih tertahan di level 4, yakni Banda Aceh, Medan, Bangka, Palangkaraya, Kota Baru, dan Palu, Di Jawa-Bali ada tiga kawasan, yakni Purwakarta, Cirebon, dan Brebes. Namun, ketiga daerah itu menyatakan bahwa ada keterlambatan entri data kematian. Alhasil, data yang terkirim tak menggambarkan situasi terbaru.
Cakupan vaksinasi secara nasional per 16 September 2021 adalah 76,15 juta orang telah menerima suntikan dosis pertama (37 persen dari target), dan 43,48 juta di antaranya sudah mendapatkan dua dosis lengkap (21 persen). Dosis suntikan yang sudah diberikan ke masyarakat secara keseluruhan ialah 119,63 juta. Adapun jumlah vaksin yang sudah masuk ke Indonesia sekitar 245 juta dosis campuran dalam bentuk bulk dan vaksin jadi.
Bila dikonversi ke bentuk jadi, 245 dosis vaksin campuran itu setara dengan sekitar 225 juta dosis vaksin jadi. Maka, ada sekitar 105 juta dosis vaksin jadi yang tersedia. Dari jumlah itu, sudah lebih dari 40 juta yang telah didistribusikan ke daerah.