Presiden RI Jokowi Didampingi Gubernur Khofifah Berkunjung ke SMKN 3 Malang

Reporter: HADI M
Editor: DM
Gubernur Jawa timur Khofifah Indar parawansa saat mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Jokowi di SMKN 3 Malang, Kamis (14/12/2023)
Gubernur Jawa timur Khofifah Indar parawansa saat mendampingi kunjungan kerja Presiden RI Jokowi di SMKN 3 Malang, Kamis (14/12/2023)

“Dan Alhamdulillah tingkat serapan lulusan SMK di Jatim terus meningkatkan dan TPT lulusan SMK di Jatim terus menurun,” imbuhnya.

Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya tracer study agar bisa dimanfaatkan pemerintah sebagai evaluasi dan monitoring lulusan SMK bagi sekolah. Sebab tracer study erat kaitannya dengan program bursa kerja khusus SMK.

“Tracer study menjadi bekal bagi kami khususnya untuk melihat peta lulusan SMK. Apakah sudah banyak terserap industri atau justru banyak pengangguran.

“Ini modal kita untuk evaluasi, salahnya dimana. Apakah pada kompetensi atau kurikulum yang digunakan,” jelasnya.

BACA JUGA :  Presiden Puji Capaian Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Semarang

Capaian tracer study itu, lanjut Khofifah, peluang bagi Jatim dalam menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan SMK seiring berbagai upaya peningkatan kompetensi yang terus dilakukan Pemprov Jatim bersama Dudika agar kompetensi lulusan SMK di Jatim sesuai kriteria.

“Banyak dari siswa SMK sudah dipesan oleh perusahaan ketika mereka berada di kelas XI atau XII. Tentunya ini menjadi bagian dari upaya kami untuk terus menurunkan TPT yang signifikan di Jawa Timu,” katanya.

BACA JUGA :  Kapolri Dampingi Presiden Jokowi Kirim Bantuan Tahap Awal ke Gaza

Sebagai informasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan SMK di Jawa Timur dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren penurunan TPT lulusan SMK tercatat sejak 2020 hingga 2022.

Masih menurut data BPS, pada Agustus 2020, TPT SMK tercatat 11,89%, turun jadi 9,54% pada Agustus 2021 dan kembali turun jadi 6,70% pada Agustus 2022.

“Dengan kondisi tersebut, lulusan SMK tidak lagi menjadi TPT tertinggi menurut tingkat pendidikan. Bahkan, menurut hasil tracer study Kemendikbudristek, TPT lulusan SMK Jatim tahun 2022 hanya 3,3%,” tandasnya.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com

Pos terkait