Sekali lagi, semua kita, terutama sekali semua pemimpin-pemimpin,harus menyadari sangkut-paut antara Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Kemerdekaan untuk bersatu kemerdekaan untuk berdaulat,kemerdekaan untuk adil dan makmur,kemerdekaan untuk memajukan kesejahteraan umum, kemerdekaan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,kemerdekaan untuk ketertiban dunia, kemerdekaan perdamaian abadi,kemerdekaan untuk keadilan sosial,kemerdekaan yang berkedaulatan rakyat,kemerdekaan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,kemerdekaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab,kemerdekaan yang berdasarkan persatuan Indonesia,kemerdekaan yang berdasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,kemerdekaan yang mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia.
Semua ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar1945, anak kandung atau saudara kembar daripada Proklamasi 17vAgustus 1945. Kita harus memahami apa yang terkandung didalam Preambule UUD 1945, adalah Jiwa,falsafah, dasar, cita-cita,arah,pedoman untuk mendirikan dan Menjalankan Negara Indonesia.
Dari uraian Bung Karno dalam pidato nya maka kemerdekaan ber Pancasila tidak mengunakan rumusan Pancasila 1 Juni 1945 tetapi Rumusan Pancasila yang ada di Alenea ke IV. Pembukaan UUD 1945 misal nya “ Kemerdekaan Yang Berketuhanan Yang Maha Esa bukan Kemerdekaan Yang Ber Ketuhanan yang berkebudayaan,Kemerdekaan yang ber kemanusiaan Yang adil dan beradab bukan kemerdekaan yang berkemanusiaan.