Salah satu imbauan yang paling ditekankan Didik dalam sosialisasi adalah perihal larangan bermain layang-layang di dekat area SUTET.
Didik menerangkan, kawat layang-layang yang terkena dan tersangkut pada jaringan listrik akan menyebabkan gangguan pada sistem kelistrikan, sehingga mengakibatkan padam listrik.
“Yang lebih bahaya, gangguan pada SUTET juga dapat mengancam keselamatan jiwa karena kawat merupakan konduktor yang akan menghantarkan listrik dan menyengat siapa saja yang menyentuhnya,” pungkasnya.
Kegiatan serupa digelar PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Gandul. Petugas PLN mmengajak anak yang tinggal di kawasan Tower 20 Petukangan – Cirendeu yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Melalui edukasi ini, PLN UIT JBB mengharapkan generasi penerus dapat bersama-sama menjaga aset kelistrikan terutama kepada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan instalasi kelistrikan.
Didik juga berharap keberadaan PLN terus membawa manfaat positif tidak hanya menyediakan pasokan listrik yang berkualitas kepada masyarakat, namun menghadirkan kebahagiaan dengan berbagai upaya dan cara.
“Hari ini saya menyadari bahwa peran PLN sangat berarti bagi masyarakat dan memberi kebahagiaan bagi banyak orang bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana, semoga terus konsisten memberikan manfaat,” pungkasnya.