Menurut Ade Yasin, lumbung padi tersebut selain untuk menyimpan cadangan pangan juga dapat mengantisipasi apabila ada paceklik, serta jadi tempat penyimpanan padi saat panen raya sebelum hasil panen terdistribusikan.
“Tentunya lumbung ini menjadi tempat yang aman untuk menyimpan hasil panen raya,” tegas Bupati Bogor.
Selain itu, lanjut Bupati Bogor, saat ini masyarakat Kabupaten Bogor sudah memanfaatkan beras lokal bahkan ASN sudah diwajibkan per ASN itu minimal mengkonsumsi beras asli Kabupaten Bogor atau beras Carita Makmur sebanyak 5 Kg. Bahkan kini sudah dikerjasamakan dengan PD Pasar Tohaga.
“Perputarannya sangat bagus, ini kita lakukan untuk memaksimalkan potensi yang ada, serta dalam rangka mendukung program Indonesia Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Kabupaten Bogor melalui Dinas Ketahanan Pangan tahun 2024 akan berupaya menambah lebih banyak lumbung padi,” tandasnya.
Peninjauan Program Samisade Kecamatan Tanjungsari
Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, program yang dirumuskan dalam Pancakarsa salah satunya adalah Bogor Membangun, yaitu bagaimana membangun Kabupaten Bogor jadi maju. Salah satu sasarannya adalah desa-desa, dimana semua jalan desa harus dibangun betonisasi jalan, untuk mempermudah aksesibilitas perekonomian seperti memasarkan hasil pertanian dengan jarak tempuh yang lebih cepat dan bisa diakses oleh kendaraan roda empat.
“Dari situ timbul lah program visi-misi yang salah satunya adalah desa membangun. Dengan cara membangun infrastruktur desa melalui program Samisade, seperti betonisasi jalan, irigasi, MCK, menara selular untuk desa yang blank spot. Program Samisade ini kita lakukan dengan padat karya dan gotong-royong untuk membantu perekonomian masyarakat desa akibat pandemi Covid-19, karena banyak sekali masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena pandemi. Jadi 416 desa serentak membangun, dengan begitu Indeks Desa Membangun kita nanti akan tinggi. Mudah-mudahan indek kepuasaan masyarakat meningkat, ekonomi menjadi tinggi, karena dampak Samisade ini luar biasa,” terangnya.