Proses Transformasi Pentas Virtual Petang Di Taman

TN.JAKARTA l — Manifestasi teks (lakon) ke atas panggung membutuhkan kreativitas. Salah satu kreativitas tersebut adalah menciptakan agregat keaktoran; keaktrisan dan kapabilitas sutradara dalam satu peranan.

Pertanyaannya, apakah seorang sutradara yang notabene sebagai pengamat; pengarah akting bagi para aktor dan aktris juga bisa berakting?

Inilah yang digagas para seniman yang tergabung di Teater Baling-Baling, dan Sanggar Humaniora, dalam sebuah pertunjukan teater virtual bertajuk, ‘Sutradara “Ngekting” Dalam Lakon Petang di Taman,’ Adaptasi Karya Iwan Simatupang.

Didukung Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Zonmer Official (PT. Citrus Cipta Sinergi), yang bertindak sebagai impresario.

Pertunjukan ini akan digelar secara virtual dari Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini Jakarta Pusat, akhir Desember 2020 mendatang.

“Pertunjukan ini menjadi proses transformasi teks dan aktor, yang menempatkan para sutradara – baik sutradara teater, film, maupun sinetron, menjadi aktor-aktris. Mereka dituntut dapat menghadirkan teater; mengaktualisasikan cerita di atas panggung,” ujar sutradara pergelaran ini, Iwan Burnani Toni, kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/11/2020).

‘Sutradara “Ngekting,’ jelas Iwan, dikemas dalam konsep multi media; film directing shot by shot, serta menempatkan naskah satu babak “Petang di Taman” karya Iwan Simatupang sebagai pilihan.

Para sutradara yang akan tampil sebagai aktor dan aktris di pergelaran ini antara lain, Taslim Idrus, Edward AN, Mohan Mehra, Joind Bayuwinanda, Maya Azeezah, dan Ade Bilal.

Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, silahkan mengirim sanggahan dan/atau koreksi kepada Kami sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers melalui email: transnewsredaksi@gmail.com